A. Latar Belakang
Penilaian kinerja yang selama ini didasarkan pada rasio keuangan yang hanya memberikan perspektif hasil usaha saat ini, keterbatasan dalam pengukuran keuangan maupun non keuangan sampai saat ini masih dihadapi oleh koperasi yaitu bentuk pengukuran beserta alat ukur yang tersedia terhadap kegiatan koperasi secara menyeluruh dan optimal.
Balanced scorecard menekankan, pengukuran keuangan dan non keuangan sebagai bagian sistem informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan dalam suatu koperasi. Data laporan tetap dipertahankan dalam pengukuran kinerja dan untuk dapat berhasil dimasa mendatang koperasi, perlu melakukan pengukuran investasi, pada pelanggan, karyawan, proses, teknologi dan investor.
Balanced scorecard meliputi tolak ukur keuangan, yang menerangkan dari aktivitas yang telah dilakukan organisasi dilengkapi dengan tolak ukur operasional terhadap kepuasan pelanggan, proses internal serta aktivitas inovasi dan perbaikan organisasi, manajer koperasi diharapkan mampu memperhatikan secara seimbang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi secara keseluruhan.
Balanced scorecard dibedakan menjadi 4 perspektif pengukuran yaitu : keuangan, pelanggan bisnis internal, proses belajar dan pertumbuhan.
Perspektif keuangan digunakan untuk melihat pandangan pemegang saham tentang kinerja keuangan suatu koperasi. Perspektif pelanggan untuk melihat bagaimana pandangan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu koperasi. Perspektif proses bisnis internal menyatakan tentang segala sesuatu yang diunggulkan oleh suatu koperasi sedangkan perspektif belajar dan berkembang yaitu mengungkapkan kemampuan koperasi untuk melakukan perbaikan dan menciptakan suatu hal baru bagi koperasi yang akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.
Dalam suatu koperasi kinerja manajemen sebagai hasil dalam suatu efektifitas operasional manajemen organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standart kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum, membantu pengembangan karyawan dan menyediakan umpan balik bagi suatu karyawan mengenai bagaimana atasan mereka dalam menilai kinerja.
Koperasi AS-Sakinah sebagai salah satu koperasi yang berbadan hukum yang diharapkan mempunyai kinerja manajemen yang baik karena dalam persaingannya dengan koperasi lainnya. Memerlukan nilai tambah bagi koperasi AS-Sakinah sebagai mitra usaha. Balanced scorecard dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam penilaian kinerja manajemen koperasi “AS-Sakinah” yang memanfaatkan sebagai proses umpan balik manajemen dalam implementasi strategi dalam proses double loop sehingga manajer dapat melihat apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan strategi dan dapat menguji apakah asumsi-asumsi yang melandasi strategi yang digunakan masih sesuai sehingga dapat berlaku dengan efektif.
Berdasarkan hal-hal dan uraian diatas dapat diketahui bahwa Balanced scorecard digunakan untuk menterjemahkan strategi kedalam tingkatan- tingkatan operasional dan untuk mengukur tingkat efektifitas dalam pelaksanaan operasional. Maka penulis mengangkat judul “Analisa penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara untuk mengukur kinerja ”.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana disinggung, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara mengukur kinerja.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah nantinya tidak meluas maka dalam hal ini penulis membatasi bahwa penelitian ini hanya memfokuskan pada perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dan perspektif keuangan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara mengukur kinerja.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Koperasi.
Untuk memberikan masukan sebagai bahan analisa dan perkembangan langkah-langkah yang sudah dilakukan selama ini dari pengukuran kinerja manajemen serta memberikan petunjuk dan saran kepada koperasi yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan agar aktivitas koperasi dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan koperasi dapat tercapai.
2. Bagi Universitas.
Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan sebagai acuan perbandingan khususnya mengenai balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja juga sebagai bahan kajian untuk permasalahan- permasalahan yang sepadan dengan masalah yang diteliti.
3. Bagi Penulis.
Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk berusaha menguasai teori mengenai hal yang diteliti dengan pengetahuan dan hasil penelitian.
Penilaian kinerja yang selama ini didasarkan pada rasio keuangan yang hanya memberikan perspektif hasil usaha saat ini, keterbatasan dalam pengukuran keuangan maupun non keuangan sampai saat ini masih dihadapi oleh koperasi yaitu bentuk pengukuran beserta alat ukur yang tersedia terhadap kegiatan koperasi secara menyeluruh dan optimal.
Balanced scorecard menekankan, pengukuran keuangan dan non keuangan sebagai bagian sistem informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan dalam suatu koperasi. Data laporan tetap dipertahankan dalam pengukuran kinerja dan untuk dapat berhasil dimasa mendatang koperasi, perlu melakukan pengukuran investasi, pada pelanggan, karyawan, proses, teknologi dan investor.
Balanced scorecard meliputi tolak ukur keuangan, yang menerangkan dari aktivitas yang telah dilakukan organisasi dilengkapi dengan tolak ukur operasional terhadap kepuasan pelanggan, proses internal serta aktivitas inovasi dan perbaikan organisasi, manajer koperasi diharapkan mampu memperhatikan secara seimbang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja koperasi secara keseluruhan.
Balanced scorecard dibedakan menjadi 4 perspektif pengukuran yaitu : keuangan, pelanggan bisnis internal, proses belajar dan pertumbuhan.
Perspektif keuangan digunakan untuk melihat pandangan pemegang saham tentang kinerja keuangan suatu koperasi. Perspektif pelanggan untuk melihat bagaimana pandangan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh suatu koperasi. Perspektif proses bisnis internal menyatakan tentang segala sesuatu yang diunggulkan oleh suatu koperasi sedangkan perspektif belajar dan berkembang yaitu mengungkapkan kemampuan koperasi untuk melakukan perbaikan dan menciptakan suatu hal baru bagi koperasi yang akan dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan.
Dalam suatu koperasi kinerja manajemen sebagai hasil dalam suatu efektifitas operasional manajemen organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standart kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya dianggap sebagai sesuatu yang sangat penting efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum, membantu pengembangan karyawan dan menyediakan umpan balik bagi suatu karyawan mengenai bagaimana atasan mereka dalam menilai kinerja.
Koperasi AS-Sakinah sebagai salah satu koperasi yang berbadan hukum yang diharapkan mempunyai kinerja manajemen yang baik karena dalam persaingannya dengan koperasi lainnya. Memerlukan nilai tambah bagi koperasi AS-Sakinah sebagai mitra usaha. Balanced scorecard dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam penilaian kinerja manajemen koperasi “AS-Sakinah” yang memanfaatkan sebagai proses umpan balik manajemen dalam implementasi strategi dalam proses double loop sehingga manajer dapat melihat apakah pelaksanaan sudah sesuai dengan strategi dan dapat menguji apakah asumsi-asumsi yang melandasi strategi yang digunakan masih sesuai sehingga dapat berlaku dengan efektif.
Berdasarkan hal-hal dan uraian diatas dapat diketahui bahwa Balanced scorecard digunakan untuk menterjemahkan strategi kedalam tingkatan- tingkatan operasional dan untuk mengukur tingkat efektifitas dalam pelaksanaan operasional. Maka penulis mengangkat judul “Analisa penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara untuk mengukur kinerja ”.
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana disinggung, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara mengukur kinerja.
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah nantinya tidak meluas maka dalam hal ini penulis membatasi bahwa penelitian ini hanya memfokuskan pada perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dan perspektif keuangan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan balanced scorecard sebagai salah satu cara mengukur kinerja.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Koperasi.
Untuk memberikan masukan sebagai bahan analisa dan perkembangan langkah-langkah yang sudah dilakukan selama ini dari pengukuran kinerja manajemen serta memberikan petunjuk dan saran kepada koperasi yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan agar aktivitas koperasi dapat berjalan efektif dan efisien sehingga tujuan koperasi dapat tercapai.
2. Bagi Universitas.
Untuk menambah perbendaharaan perpustakaan dan sebagai acuan perbandingan khususnya mengenai balanced scorecard sebagai alat ukur kinerja juga sebagai bahan kajian untuk permasalahan- permasalahan yang sepadan dengan masalah yang diteliti.
3. Bagi Penulis.
Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk berusaha menguasai teori mengenai hal yang diteliti dengan pengetahuan dan hasil penelitian.
EmoticonEmoticon