Analisis PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX DI bursa efek jakarta

Salah satu pendekatan dalam menganalisa penentuan harga saham, yaitu analisis fundamental, yang mengasumsikan setiap perusahaan mempunyai nilai intrinsik, yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Payout ratio (DPR) terhadap harga saham dan untuk mengetahui variabel dominan yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi data harga saham pada tahun 2002 hingga 2004 dan data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama tahun 2002 hingga 2004 dari 12 saham JII di BEJ sebagai sampel dengan kriteria bahwa 12 perusahaan tersebut telah memenuhi persyaratan atas dasar ketersediaan data selama 3 tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan.
Dengan analisis regresi linier berganda dengan metode enter didapatkan hasil penelitian, yaitu DER, ROI, EPS, dan DPR secara simultan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap harga saham, dengan adjusted R2 sebesar 85,4%. Setelah dilakukan uji F, maka variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dan dengan memiliki pengaruh parsial terhadap harga saham, kecuali DPR yang dilakukan dengan menggunakan uji t. Serta variabel yang memiliki pengaruh dominan adalah EPS.

Kata kunci : Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, dan harga saham.

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sangat memerlukan dana yang sangat besar untuk membiayai pelaksanaan pembangunan nasional. Meskipun menghadapi tantangan kekurangan dana pembangunan tetapi Indonesia tidak boleh terlalu berharap pada bantuan (yang berupa pinjaman) luar negeri. Pada dasarnya bantuan dari luar negeri hanyalah digunakan sebagai pelengkap dalam membiayai investasi dalam negeri sehingga dapat mengurangi peranan pinjaman luar negeri dalam pembiayaan pembangunan nasional.
Agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan luar negeri, Indonesia perlu mengembangkan potensi pasar modal atau dalam bentuk kongkritnya adalah bursa efek, sebagai salah satu alternatif memenuhi kebutuhan dana pembangunan nasional. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan dari pihak emiten dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Dan dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat dan kemakmuran masyarakat luas dapat tercapai.
Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrument-instrumen keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus memperhatikan 2 hal yaitu : keuntungan yang diperoleh dan resiko yang mungkin terjadi.
Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variable-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variable-variabel tersebut, investor dapat memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan dananya atau modalnya.
Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Dalam menganalisa penentuan harga saham terdapat 2 pendekatan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Pertama, analisis teknikal di mana penentuan harga saham didasarkan pada informasi yang timbul di luar lingkungan perusahaan. Kedua, analisis fundamental di mana penentuan harga saham didasarkan pada informasi yang diterbitkan dari dalam perusahaan itu sendiri. Analisis fundamental mengasumsikan setiap perusahaan mempunyai nilai intrinsik, yang ditentukan oleh unsure-unsur fundamental perusahaan. Unsur-unsur tersebut, misalnya berupa Earning Per Share (EPS), Return On Investment (ROI), dan lain-lain dari perusahaan, di mana investor tersebut menanamkan modalnya. Semua perhitungan tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan pada pendekatan analisis fundamental, seorang investor yang mengambil keputusan investasi saham akan melihat dan menganalisis harga saham dengan melihat kinerja yang dicapai perusahaan, yang salah satunya melalui kinerja keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, digunakan alat-alat analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang dikeluarkan secara periodik.
Keputusan investor didahului dengan menganalisis variable-variabel intrinsik yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham, yang dapat dihitung dengan rasio – rasio keuangan yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan variable-variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Payout Ratio (DPR), sedangkan sebagai variabel terikat adalah harga saham biasa. Debt to Equity Ratio (DER) mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Return On Investment (ROI) bagi suatu perusahaan adalah penting, karena laba yang besar belum merupakan ukuran yang tepat bahwa perusahaan telah dapat bekerja secara efisien. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Dividend Payout Ratio (DPR) menunjukkan persentase laba yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Sehingga variable-variabel tersebut dilihat mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap harga saham.
Dalam hubungannya dengan pasar modal di Indonesia, BEJ meluncurkan produk barunya yaitu Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). Dengan berdirinya JII akan melengkapi indeks – indeks sebelumnya yang ada di BEJ yaitu IHSG dan LQ-45. Indeks Syariah ini merupakan indeks terbaru yang dikembangkan oleh BEJ bekerjasama dengan Danareksa Investment Management. Indeks ini mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau indeks yang berdasarkan syariat Islam. Dengan kata lain, dalam indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Indeks ini muncul karena didorong oleh cendekiawan muslim dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap pentingnya penerapan nilai-nilai syariah dalam perekonomian sebagai upaya untuk menciptakan suatu tatanan ekonomi dan bisnis yang Islami. Selain itu semakin maraknya apresiasi masyarakat Indonesia akan berbagai produk syariah seperti perbankan syariah dan asuransi syariah, yang kemudian diikuti dengan pegadaian syariah, hal ini menjadi salah satu latar belakang pembentukan indeks Islam ini. JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. Tujuan dari dibentuknya JII adalah :
1.Sebagai tolak ukur standar bagi investasi saham syariah di pasar modal.
2.Sebagai sarana meningkatkan investasi di pasar modal syariah di Indonesia.

2.Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah penelitian ini dengan beberapa variabel fundamental yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap harga saham pada Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), yang dapat disebutkan sebagai berikut :
1.Apakah variabel – variabel fundamental, yang meliputi Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividend Payout Ratio (DPR), secara serentak maupun parsial berpengaruh terhadap tingkat harga saham pada Jakarta Islamic Index (JII) di BEJ ?
2.Manakah variabel yang berpengaruh dominan dan signifikan terhadap tingkat harga saham pada perusahaan ?

3.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1). Untuk mengetahui pengaruh variable-variabel DER, ROI, EPS, dan DPR terhadap tingkat harga saham pada Jakarta Islamic Index (JII) di BEJ.
2). Untuk mengetahui variabel dominan yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada JII di BEJ.

b.Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1). Memberikan sumbangan informasi dan pemikiran mengenai signifikansi pengaruh dan arah hubungan variable-variabel fundamental terhadap harga saham.
2). Memberikan sumbangan informasi dan pemikiran mengenai indikator variabel fundamental yang memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham.
3). Dijadikan sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam keputusan investasi di pasar modal.
4). Dapat digunakan sebagai bahan referensi atau informasi bagi penelitian lebih lanjut.


EmoticonEmoticon