Hati yang paling dicintai adalah hati yang diisi kepasrahan, kehinaan dan ketundukan ini. Kepalanya merunduk di hadapan Rabb-nya,tidak berani mendongak kepada-Nya karena malu dan sungkan. Di antara orang arif pernah ditanya, "Apakah hati itu bisa bersujud?" Maka dia menjawab, "Bisa. Hati itu sujud dengan cara tidak mendongakkan kepalanya hingga saat berdua dengan-Nya. Inilah sujudnya hati."
Orang yang mempunyai kesaksian ini melihat dirinya seakan seorang anak yang ada dalam pemeliharaan ayahnya. Sang ayah memberinya makanan dan minuman yang lezat, pakaian yang bagus, mendidiknya dengan penuh kasih sayang, memperhatikan pertumbuhannya dan menangani semua keperluannya.
Suatu hari sang ayah menyuruhnya untuk suatu keperluan. Di tengah jalan ada musuh yang menculiknya lalu membawanya ke daerah musuh. Di sana dia diperlakukan layaknya seorang tawanan, didera dengan berbagai macam siksaan yang tak teper-kirakan. Betapa jauh perbedaan perlakukan ayahnya dan musuh yang menawannya.
Dia pun ingat bagaimana kasih sayang dan cinta sang ayah kepada dirinya. Hatinya mendesah penuh penyesalan memikirkan nasib dirinya, yang tak lama lagi dia akan dijatuhi hukuman mati. Selagi keadaannya seperti itu, dia melihat kehadiran ayahnya dari jauh. Dengan menjulurkan tangan ke arahnya dia berseru, "Ayah, ayah, ayah!
Lihatlah keadaan anakmu saat ini!" Air matanya membasahi pipi. Setelah diselamatkan, dia memeluk ayahnya dan tak mau melepaskan diri darinya. Dalam keadaan seperti ini apakah engkau berkata, "Sang ayah akan menyerahkan lagi anaknya kepada musuh dan membiarkan mereka berbuat sesuka hati terhadap anaknya?" Lalu apa perkiraanmu tentang Dzat yang lebih Pengasih terhadap hamba-Nya daripada kasih sayang ayah kepada anaknya atau kasih sayang ibu kepada anaknya?
:. Madaarijus Saalikin .:
EmoticonEmoticon