Makalah Skripsi Perusahaan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Film Indonesia sekarang ini adalah kelanjutan dari tradisi tontonan rakyat sejak masa tradisional, dan masa penjajahan sampai masa kemerdekaan. Untuk meningkatkan apresiasi penonton film Indonesia adalah dengan menyempurnakan permainan trik-trik serealistis dan sehalus mungkin, seni akting yang lebih nyata, pembenahan struktur cerita, pembenahan setting budaya yang lebih dapat dipertanggung jawabkan, penyuguhan gambar yang lebih estetis dan sebagainya.
Menurut Onong Uchjana, “film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing, dan scenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu tugas seorang pemimpin dalam suatu perusahaan adalah memberikan pesan yang inspiratif dan juga motivatif bagi orang-orang yang berada dibawah kepemimpinannya. Pesan yang inspiratif adalah pesan yang dapat memberikan pengarahan dan dapat menggerakkan karyawan untuk melakukan sesuatu tindakan berdasarkan apa yang dirasa dan dilihatnya. Sedangkan pesan motivatif memberikan pengertian sebagai pesan yang dapat memberikan stimulasi-stimulasi atau daya tarik kepada karyawan untuk lebih giat bekerja dan menjalankan pekerjaannya dengan mengoptimalkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Pesan-pesan tersebut bisa berupa instruksi, pengarahan ataupun yang lainnya yang pada intinya adalah bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada bawahan untuk bertanggungjawab terhadap apa yang telah diinstruksikan kepadanya. Dalam hal ini, seorang pemimpin yang baik adalah yang memiliki kecakapan dalam memahami karakter, kemampuan dan potensi bawahannya, karena akan mempengaruhi tugas-tugas yang diberikan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis perhotelan di X memiliki keunikan tersendiri. Pada saat pelaku bisnis serupa dikota-kota lain Indonesia mengeluh karena tingkat hunian turun, X justru sebaliknya. Pada tahun XXXX, tingkat hunian atau okupansi hotel berbintang di X rata-rata bisa mencapai 75 % bahkan lebih. Bahkan pada saat peak season (musim ramai tamu) selalu fully booked (http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/08/eko6. htm). Tidak mengherankan jika kemudian banyak investor melirik X sebagai lokasi potensial untuk mendirikan hotel. Kehadiran pemain baru hotel berbintang membuat suatu persaingan dalam dunia perhotelan dan pemain lama tidak tinggal diam. Berbagai persiapan sudah dilakukan paling tidak berusaha mempertahankan pasarnya. Meskipun pangsa pasar pada kenyataannya masih luas, jika tidak diperhatikan bukan tidak mungkin konsumen akan memilih hotel lain yang menawarkan pelayanan lebih baik.
Hotel X sebagai salah satu hotel berbintang 5 (lima) di kota X dan memasuki tahun yang ke-10 di tahun XXXX yang lalu tetap berupaya meningkatkan kualitas layanan melalui penentuan strategi pengelolaan untuk dapat mempengaruhi dan membuktikan kepada tamu tentang keistimewaan produk atau layanan yang dihasilkan oleh hotelnya sehingga mampu tetap unggul dalam persaingan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi dan ketatnya persaingan saat ini menjadi sebuah tantangan yang wajib dihadapi setiap perusahaan untuk mempertahankan eksistensi dan kehidupannya. Perusahaan yang kalah dalam persaingan adalah perusahaan yang lamban dalam merespon situasi pasar dan keadaan intern perusahaan, sehingga hasil produksi menurun. Hal ini akan memicu menurutnya penilaian publik, baik internal maupun eksternal yang bisa saja berakibat pada gulung tikarnya sebuah perusahaan.
Menurutnya hasil produksi ini kemungkinan besar bermuara dari sumberdaya manusia yang mana memiliki andil penting sebagai divisi penghasil produk. Dengan kata lain, meningkatnya hasil produksi (produktivitas) tergantung pada sumber daya manusianya. Maka dari itu seyogyanya dalam peningkatan hasil produksi perusahaan memberikan fokus khusus pada sumberdaya manusia (karyawan) termasuk aspek-aspek yang berkenaan dengannya.


EmoticonEmoticon